Selasa, Juni 05, 2007

Hangatnya Mentari

MENGHINDARI YANG MENYENGAT, MEMILIH YANG HANGAT
::: ::: ::: kalo bisa ::: ::: :::

Manusia dikategorikan makhluk berdarah panas, tidak seperti makhluk dua alam seperti kodok atau buaya, tidak juga seperti ikan yang kebanyakan berdarah dingin. Karenanya, amatlah wajar jika kita hampir selalu mencari kehangatan, dalam arti yang sebenar-benarnya, bukan kehangatan pelukan atau lainnya.

Bagi seseorang yang biasa tinggal di daerah dingin, sinar mentari di jajaran katulistiwa adalah impian. Mereka rela menempuh jarak ribuan kilometer hanya untuk berjemur di pantai. Sedangkan bagi kita yang hidup di daerah berudara panas, kesejukan adalah dambaan. Ini bukan membicarakan ketidak puasan ... sumpah ™ ... melainkan obrolan tentang kenyamanan, terutama berhubungan dengan aktifitas kita sehari-hari.

Tak mengherankan bila para pekerja di tempat ber-ac akan menyempatkan diri mencari kehangatan, sebaliknya para pekerja di tempat panas akan merasa nyaman saat berteduh di tempat sejuk. Kondisi ini amatlah wajar sebagai bentuk reaksi tubuh menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mencapai suhu ideal.

::: ::: ::: Di Balik Pancaran Sinar Mentari ::: ::: :::
Kita sudah paham bahwa (secara garis besar) sinar matahari memancarkan 2 gelombang, yakni sinar gelombang panjang (infra merah) nan hangat dan sinar gelombang pendek (ultra violet) yang menyengat. Tentu keduanya tidak nampak seperti namanya. *jadi inget kerlip lampu waktu nge-drum*

Di bidang kesehatan, sinar infra merah digunakan sebagai salah satu pilihan metode pengobatan (fisioterapi) pada kasus pegal dan nyeri otot ataupun sendi. Sinar tersebut berfungsi memperlancar peredaran darah sehingga diharapkan dapat memperbaiki sistem pembuangan sisa metabolisme di bagian otot atau sendi yang sakit. *eit, sakit urat tidak identik dengan asam urat lho*

Adapun sinar ultra violet diperlukan kulit untuk mengubah substansi lemak tertentu menjadi vitamin D yang berguna dalam proses penyerapan kalsium (dari makanan yang dicerna). Pada masa pertumbuhan (anak-anak), kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang. Oleh sebab itu biarkanlah anak-anak punya kesempatan bermain di tengah belaian sinar mentari.

Manfaat lain sinar matahari adalah kemampuannya dalam melenturkan kulit, mengencangkan otot, membuat kulit jadi lembut, lebih berwarna dan sehat. Menurut para peneliti, hal ini karena aktifasi istem pembuangan sisa metabolisme melalui kulit menjadi lebih lancar. *makanya, gak usah takut item, .... mancing yuk ;) * ... asal tidak kebanyakan berpanas ria ...

::: ::: ::: Ukuran Yang Bermanfaat ::: ::: :::
Penelitian menyebutkan bahwa kehangatan sinar matahari dapat memberi manfaat bagi tubuh jika kita dapat berpelukan dengan pancaran mentari selama 15-30 menit setiap harinya. Duhhh, asyiknya ...
Ada anggapan bahwa sinar mentari yang nikmat sekitar jam 9 pagi dan jam 4 sore, namun anggapan tersebut tidak berlaku di daerah yang jarang melihat matahari.

Sementara itu, bagi kita yang beraktifitas (sekolah ataupun bekerja) seharian di ruang tertutup, perlu menyempatkan diri menyapa sinar mentari. Apalagi jika berangkat pagi sebelum matahari terbit naik mobil tertutup berkaca gelap, pulangnya petang saat matahari terbenam. Wuih, lama-lama seperti bangsawan pingitan, pucat. Ibarat makanan, rasanya hambar. *halah*
Begitu pula para blogger, pagi ngeblog di kantor, siang ngeblog di rumah, tak ada salahnya keluar sebentar. Tersenyumlah pada mentari, biarkan sinarnya menghangatkan tubuh, tarik napas panjang, regangkan badan dan tangan. *asal jangan keliatan keleknya*

::: ::: ::: Sengatan Sinar Yang Merugikan ::: ::: :::
Seperti halnya kaidah umum, "terlalu" banyak terpapar sengatan sinar matahari dapat menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan. Beberapa penyakit kulit disebutkan berhubungan dengan paparan sinar matahari yang berlebihan dan berkepanjangan. Paparan sinar matahari berkepanjangan dapat juga mempercepat proses penuaan kulit.
Oleh sebab itu, jika karena suatu hal mengharuskan kita terpapar sinar matahari, misalnya rekreasi di pantai, memancing atau karena pekerjaan, pastikan membekali diri dengan pelindung kulit (sunscreen dalam bentuk lotion, jelly, dll) . Sedapat mungkin hindari paparan sinar matahari pada suhu puncak antara jam 10.00-15.00.

Akhirnya, mari nikmati hangatnya sinar mentari secara bijak।

Semoga bermanfaat

» ke atas

2 komentar:

Anonim mengatakan...

[OOT] diidupin lg nih cak.. :)

Anonim mengatakan...

hehehe, iya nih, soalnya mau back up yang langsung bisa disimpan dalam format pdf