Gempa: sekelumit cerita adik-adik di jogja
Tanggal 1 juli 2006, kami silaturahmi ke rumah dik wiwid dan dik ana, selain lama nggak ketemu sekalian mendengarkan cerita langsung saat terjadinya gempa dan hari-hari sesudahnya. Ketika dua hari sebelumnya dari surabaya ke jogja, sepanjang jalan memasuki klaten sudah nampak bangunan-bangunan retak, rusak dan roboh akibat guncangan gempa. Saat gempa, kebetulan dik ana sedang naik motor mau belanja ke pasar, tiba-tiba ada gemuruh seperti beberapa pesawat jatuh dan saat itu pula dia terlempar dari motor. Kaget, takut dan mencekam mengalahkan rasa nyeri. Di saat yang sama dik wiwid di rumah kaget karena tiba-tiba ada guncangan keras, dispenser terlempar, pot bunga berhamburan, demikian pula hiasan dinding. Lampu mati, hujan dan teriakan tetangga membuat suasana makin mencekam. Beberapa saat kemudian baru mereka sadar bahwa terjadi gempa. Di tengah kepanikan mereka juga sempat berhamburan mengikuti arus manusia yang berlarian tanpa arah.
Hari-hari berikutnya adalah cerita pilu dari para tetangga yang rumahnya roboh dan anggota keluarga yang terluka.
Sampai kami datang mereka tidur di ruang tamu, masih belum berani tidur di kamar.
Sampai kami datang mereka tidur di ruang tamu, masih belum berani tidur di kamar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar